Benih Untukmu Kawan
T. Eka Sb
Hujan bulan September itu membasuh relung hati yang mulai gersang
Derai rintiknya merasuk pori pepohonan yang telah tampak resah
Tak terkecuali engkau kawan
Pergulatan itu sepertinya takberkesudahan
Terurai lembut, hanyut mengalir kesel-sel darah merahmu
Menyatupadu bersemayam pada pikir, polah, dan bicaramu
Ahh sudahlah kawan ini bulan September, waktu kita menanam kawan
Mari, mari kuantarkan benih benih ini padamu
Propaganda, hoax, nyiyiran, sumpah serapah,dan beribu ujaran bajingan
Jangan kawatir kawan, akan tumbuh subur bak jamur itu