CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Rabu, 04 Oktober 2017

Menanam Rindu Kebencian


            
Benih Untukmu Kawan
                         
T. Eka Sb

                      
Hujan bulan September itu membasuh relung hati yang mulai gersang
                        
Derai rintiknya merasuk pori pepohonan yang telah tampak resah
                         
Tak terkecuali engkau kawan


Mari,  mari mulai menanam kawan


Pergulatan itu sepertinya takberkesudahan

Terurai lembut, hanyut mengalir kesel-sel darah merahmu

Menyatupadu bersemayam pada  pikir, polah, dan bicaramu

Ahh sudahlah kawan ini bulan September, waktu kita menanam kawan

Mari, mari  kuantarkan benih benih ini padamu

Propaganda, hoax, nyiyiran, sumpah serapah,dan beribu ujaran bajingan

Jangan kawatir kawan, akan tumbuh subur bak jamur itu


Rinai hujan ini berisi zat penyubur nan elok menggairahkan daun, ranting, dahan kebencianmu


Mari, mari menanam kawan

akan kita saksikan beberapa waktu nanti begitu rindangnya pohon-pohon kebencianmu itu

Menaungi hatimu yang selalu gundah itu kawan

Dan akar-akarnya itu lilitkanlah kehatimu, untuk menjemput nutrisi membekukan hatimu


#Pojokalaskota, 51017





















Ketika Nafsu Berkehendak

Ketika Nafsu Berkehendak
T. Eka Sb

Ketika nafsu berkehendak
Engkau cengkram birahi dengan konak
Ketika nafsu berkehendak
Engkau ikhlas sujud membudak
Ketika nafsu berkehendak
Engkau sungkur akalmu seakan takberhak

Cukup takkan sampai termaktup
Puas takkan pernah terlintas
Syukur mungkin akan kau kubur
Kurang itulah yang terbayang

Ketika nafsu berkehendak
Serakah lah yang terserak

Tepialaskota
41017